Sabtu, 03 Mei 2014

Touring Tiga Provinsi (Part II)

Jalan serasa milik sendiri :D
Lanjutin lagi cerita tahun lalu yang sudah ke pending berbulan-bulan. Padahal dulu rencana part II mau di publish sehari setelah part I, tapi ternyata gagal -_- Salah satu faktornya sih karena waktu itu gunung Kelud meletus, dan paginya abu setebal ber centi-centi (lebay) mengguyur kota Jogja, jadi otomatis disibukkan sama urusan abu. Dikumpulin, siapa tau bisa dijual, dapet uang deh :D


Yak, cukup basa-basinya yang memang BASI banget.. Hahaha..
Dari Tawangmangu kira-kira berjarak 15km (menurut papan penunjuk jalan). Kami langsung meluncur kesana. Jalan yang dilalui terbilang cukup ekstrim, dengan sudut kemiringan yang mungkin lebih dari 45 derajat. Bagi kendaraan baru yang mesinnya masih presisi mungkin bukan masalah. Tapi kami menggunakan dua motor bebek S*praX 125 dan motur tua Astrea Prima tahun 91. Motor yang sudah berusia lebih dari 20 tahun, sudah simbah-simbah dipaksa naik gunung, bisa kualat nih ntar :D Penuh perjuangan ekstra untuk bujuk Simbah naik gunung, butuh waktu 7 hari 7 malem bujuknya.. hahaha. Alhamdulillah, mau dan gak ada masalah sama sekali..

15 menit lebih sudah ditempuh, pastinya sudah semakin deket donk, kecuali kalau nyasar :D Engga lama kemudian, kami tiba di lokasi yang dituju. Sebuah telaga yang terbentuk secara alami akibat dari proses bumi yang mencari kestabilan baru. Ciptaan Allah yang luar biasa menurutku, dimana pada ketinggian lebih dari 1000m dpl dapat terkumpul air sebanyak itu, yang kini menjadi tumpuan hidup ratusan warganya. Baik untuk perairan maupun agro wisata.

Dari pada bingung mau deskripsikan kaya apa, langsung aja liat foto-fotonya :D

Diselimuti Kabut
Pulau Kecil di Tengah Telaga
Makanan Khasnya, Sate Kelinci

Tidak ada komentar:

Posting Komentar