Jumat, 30 Mei 2014

No Title

27 Mei 2014, hari dimana peserta yang mendaftar perguruan tinggi memalui jalur undangan diumumkan hasilnya. Bersamaan dengan itu, tanggal 12 Mei-6Juni 2014, pendaftaran SBMPTN dibuka. Bagi saya, yang sudah lulus SMA dan sudah diterima di salah satu PTN berbasis Islam di Jogja sebenarnya tidak berkepentingan akan hal itu. Tapi entah mengapa itu membawa tekanan batin tersendiri. Disaat banyak saudara diterima di PTN yang mereka anggap favorit, dan selalu dielu-elukan, pada mulanya terasa biasa saja bagiku. Tapi ketika melihat pendaftaran SBMPT dibuka, dan banyak teman-teman seperjuaganku yang melakukan pendaftaran dengan berbagai alasan, ditambah tekanan yang terus datang dari berbagai pihak, akhirnya itu berhasil meruntuhkan pertahananku. Bukan soal jurusan yang aku ambil, aku suka dengan jurusanku saat ini, tidak ada masalah dengan jurusanku. Bahkan aku bangga dengan jurusanku.

Sebenarnya niatan untuk pindah sudah muncul sejak pertama kali aku melihat hasil pengumuman SBMPT 1 tahun silam. Bagaimana tidak, aku terdampar di pilihan terakhir. Dan pilihan terahir itulah plan terburuk dari rencanaku. Sebelumnya sama sekali tidak ada gambaran aku akan kuliah disini. Namun karena dukungan dari keluarga dan banyak pihak, niatan itu aku hapuskan. Aku mantapkan niat untuk tetap menuntut ilmu disini. Semua berjalan sempurna, hingga satu semester berlalu. Tapi Saat mereka mengetahui IP-ku semester 1 (engga jelek sih, tapi juga tidak istimewa) perlahan tapi pasti mereka berubah. Menurut mereka, jika hanya di PTN itu seharusnya aku bisa dapat IP lebih tinggi. Berbagai tanggapan-tanggapan skeptis terus bermunculan, seakan akan menghina dan merendahkanku (semoga aku yang terlalu sensi).

Bagiku itu bagaikan pedang bermata dua. Itu bisa kujadikan sebagai motivasi, namun juga bisa berubah menjadi setan yang terus meracuni pikiranku. Jika sebagai motivasi, sepertinya sangat-sangat heroic dan dramatis seperti di film-film hahaha….

Sleman, 30 Mei 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar