Rabu, 16 Juli 2014

Nasibkah, atau Kita yang Malas???

Sumber: Google
Assalamu’alaikum wr.wb teman-teman semua. Udah lama enggak posting nih, maklum sejak gunung kelud meletus beberapa waktu yang lalu sibuk terus. Sekalinya ada waktu, eee setan lebih hebat dalam menggoda untuk tidak melakukan apa-apa, jadi ya gitu deh... -_-

Teman-teman semua pasti punya mimpi kan? Mimpi adalah sesuatu yang sangat mudah, tanpa perlu mengeluarkan tenaga dan biaya, semua orang tentu bisa bermimpi. Tapi apakah teman-teman yakin bahwa mimpi itu akan menjadi kenyataan? Sebagian orang ada yang berfikir bahwa tidak mungkin mimpinya dapat terwujud. Orang-orang ini beranggapan, dalam kondisinya yang seperti sekarang ini merasa mustahil untuk menggapai mimpi. Misalnya karena keadaan finansialnya lemah namun bermimpi ingin punya pulau pribadi. Tapi benarkah seperti itu?


Perlu diketahui, manusia diciptakan disertai dengan otak yang memiliki bermilyar-milyar sel yang memili kemampuan yang luar biasa dalam mengolah informasi. Otak manusia juga memiliki kemampuan multitasking yang luar biasa, melebihi kemampuan smartphone tercanggih yang ada di muka bumi. Dan yang terpenting adalah belum ada tekhnologi yang mampu membuat duplikat otak. Hehe.. Dengan kemampuan otak yang sangat luar biasa itu, rasanya kita tidak bersyukur jika tidak digunakan untuk berfikir mengatasi masalah yang ada. Berfikir dalam konsteks ini tidak hanya dalam hal exact, tetapi juga di dalam kehidupan. Seperti pada kasus diatas, orang yang bersyukur  akan berfikir bagaimana caranya agar impiannya bisa tercapai. Nah, setidaknya dengan berfikir kita sudah memulai langkah pertama. Lalu selanjutnya adalah realisasi dari hasil pemikiran tersebut, karena jika hanya dipikir enggak akan jadi dan malah semakin ruwet. Ketika kita merealisasikan hasil pemikiran itu, maka akan timbul pula masalah-masalah yang lainnya. Masalah ini harus dihadapi dan difikirkan lagi solusinya. (setelah dipikir-pikir, ternyata mikir sekali itu bikin terus mikir ya :p) Tahap realisasi ini adalah tahap terpenting, karena jika hanya dipikir, tidak akan ada hasilnya.

Sebagai contoh, kita ingin membeli sesuatu namun tidak punya uang. Jika orang yang tidak biasa berfikir maka kan cenderung mengambil tidakan yang pragmatis, misalnya hutang. Padahal hutang tidaklah menyelesaikan masalah, hanya akan menambah masalah. Atau yang lebih parah adalah hanya diam sambil meratapi keadaan. Lalu bagaiman seharusnya? Disinilah otak berperan. Bagaimana caranya untuk mendapatkan uang dengan cara yang halal. Setelah semedi, akhirnya otak mendapatkan wangsit untuk jualan, berfikir lagi jualan apa, modal gimana, dll. Nah, jika kita hanya terjebak pada tahap ini, tanpa pernah mau mencoba untuk action, maka ya enggak akan ada perkembangan. Tanpa adanya action kita tidak akan pernah menghadapi masalah real-nya dilapangan. Tanpa menghadapi masalah, masalah itu tidak akan pernah selesai dan akhirnya masalah utama juga tidak selesai.

Semua tekhnologi yang ada saat ini, semua berawaldari mimpi. Dan banyak selaki orang hebat yang berasal dari golongan biasa atau bahkan kurang mampu. Mereka bukan karena beruntung, tapi mereka berfikir untuk dapat keluar dari masalah yang dihadapinya. Juragan Microsoft pernah berkata. “If you born poor, it’s not your mistake. But if you die poor it’s your mistake”. Last, jika ada impian yang seakan sulit untuk dicapai itu bukan karena tidak bisa melainkan kita yang enggan untuk berfikir. –Erwin S. Prihandhika-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar